Oleh: Muhammad Thoyyibi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehdirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kamiberhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “AQIDAH ISLAM”
Makalah ini berisi tentang
pengertian Islam atau yang lebih khususnya membahas pengertian Islam, ciri-ciri khas Islam, dan peta kehidupan
manusia dari masa kelahiran sampai masa kematian.
Saya menyadari bahwa Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal samapai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Cilelungsi, 24 november 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Segala
sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan, Allah SWT
menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya bukanlah tanpa tujuan yang jelas, sama halnya
dengan Allah SWT menciptakan manusia.
Manusia di ciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi untuk mengatur dan
mengelola apa yang ada di bumi beserta segala sumber daya yang ada.
Di
samping kita sebagai manusia harus pandai-pandai mengelola sumber daya yang
ada, sebagai seorang manusia juga tidak boleh lupa akan kodratnya yakni
menyembah sang pencipta yakni Allah SWT,
karena itu manusia harus mempunyai aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari
apa yang di perintahkan Allah SWT.
Penyempurnaan
Aqidah yang lurus tak luput dari aqidah yang benar kepada malaikat-malaikat
Allah SWT, kitab-kitab yang di turunkan oleh Allah SWT kepada Rosul-rosul Allah
untuk di sampaikan kepada kita para umat manusia dalam bentuk Agama Islam.
2.
Rumusan
Masalah
·
Apa itu peta kehidupan?
·
Apa pengertian agama?
·
Apa pengetian islam?
·
Apa saja ciri-ciri khas agama islam?
3.
Tujuan
Penulisan
Makalah
ini di tulis dengan tujuan agar kita lebih memahami apa itu islam secara bahasa
maupun istilah, yang di tinjau dari ayat-ayat Al-Qur’an, memahami apa saja
ciri-ciri khas agama islam itu, dan mengerti islam itu adalah agama yang di
turunkan Allah SWT untuk menyelamatkan umat manusia dari zaman kejahiliahan.
BAB
2
PEMBAHASAN
1.
Peta
kehidupan
Peta kehidupan manusia ialah gambaran
kehidupan seseorang dari lahir sampai mati, yang di dalamnya banyak ujian dan
cobaan yang di berikan Allah SWT. Sebagaimana yang di gambarkan rosul, peta
kehidupan itu seperti garis yang lurus, garis lurus menandakan kehidupan
manusia itu dari masa lahir sampai mati, sedangkan ruang lingkup kehidupan itu
di gambarakan seperti persegi panjang, yang artinya ruang lingkup itu terbatas,
di gambarkan di persegi panjang itu ada garis panjang yang memotong di tengah
persegi panjang itu, dan garis itu
melebihi batas garis persegi panjang. Garis yang melebihi batas inilah yang
disebut angan-angan.
Dalam
ruang lingkup kehidupan ada 3 urgensi kehidupan yatu Lahir, Mati,dan Angan-angan. dari ketiga urgensi tersebut lahir lah
kesimpulan bahwa manusia hidup di batasi dengan waktu, dan apabila sudah habis
waktu yang di berikan Allah SWT manusia akan memasuki fase kematian dan fase
setelah kematian yaitu fase akhirat.
Sebagian
dari manusia masih sering mansia-siakan waktu yang manusia miliki dalam hidup
di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Mungkin sebagian
dari manusia ada yang berpikir, nanti saja, kalau sudah menjelang tua baru
memperbaiki ibadah kepada Allah SWT. Padahal ini sangat salah, karena manusia
tidak pernah tahu sampai kapan akan hidup di dunia ini. Manusia tidak bisa
memastikan bahwa akan hidup sampai tua
nanti, bisa saja kematian mendatangi manusia saat masih muda belia. Karena itu
sebelum terlambat, sebelum kematian datang, manusia harus memperbanyak kebaikan,
jangan menunda-nunda amal kebaikan, karena belum terntu besok manusia masih
punya waktu untuk melaksanaknnya, dan alangkah sangat di sesali apabila dalam
hidup yang singkat ini, lebih banyak di lewati dengan hal-hal yang akan di
sesali di akhirat nanti, karena waktu yang sudah lewat, tidak akan pernah
kembali.
Selain setiap
manusia memanfaat kan waktu dengan kebaikan. sebagai umat muslim juga harus
saling mengigatkan sesama saudara muslim nya untuk senantiasa melakukan
kebaikan dan mencegah kemungkaran pula agar menjadi orang-orang beruntung Dari
abu said Al-khudri RA dia berkata" aku telah mendengar Rasullah SAW
bersabda " barang siapa kalian telah melihat kemungkaran hendaklah dia
mengubah dengan tangan nya, jika dia mampu maka ubahlah dengan lisan ( nasehat)
danjika tidak mampu maka hendaklah mengubah nya dengan hati ( tidak senang
dengan kemungkaran itu) dan itulah selemah-lemah nya iman" ( HR muslim)
Setiap manusia yang
diciptakan Allah SWT. Memang ditakdirkan dengan umur yang berbeda-beda. Namun
Allah SWT. memberikan kesempatan untuk menikmati waktu setiap hari yang sama,
yaitu 24 jam atau 1.440 menit atau 86.400 detik. Manusia hanya dapat
menggunakan waktu tersebut untuk tiga kemungkinan. Pertama, waktu tersebut
dapat digunakan untuk hal kebaikan. Kedua,
waktu tersebut digunakan untuk melakukan hal yang buruk. Ketiga, waktu
tersebut akan terbuang dengan sia-sia tanpa melakukan hal apapun. Tiga kegiatan
tersebut adalah kemungkinan kegiatan yang akan dilakukan oleh manusia.
Sebelum melakukan
kegiatan, tentunya setiap manusia khususnya sebagai seorang muslim harus dapat
mempertimbangkan manfaat yang akan didapat dari penggunaan waktu tersebut.
Selain manfaat, risiko yang akan dihadapi tentunya harus dipertimbangkan karena
setiap waktu yang akan digunakan harus mampu dipertanggungjawabkan kepada Allah
SWT. Jika waktu yang kita gunakan untuk hal kebaikan maka kegiatan tersebut
akan menambah amal kebaikan kita dan sebaliknya. Namun jika waktu dibuang
dengan sia-sia seperti melamun, terlalu banyak tidur, bermalas-malasan makan
kita tidak akan mendapatkan apapun.
Oleh sebab itu
pemanfaatan waktu harus digunakan dengan sebaik mungkin agar waktu tersebut
menjadi bermanfaat dan dapat menambah amal kebaikan bagi kita semua. Menjadi
baik atau jahat adalah suatu pilihan hidup. Semua itu dapat dilihat dari
bagaimana kita dapat memanfaatkan waktu kita dan berpikir sebelum bertindak
agar tidak terjadi penyesalan di khir nanti.
2.
Pengertian
Agama Islam
1.
Pengertian
Agama
·
Al-Mulk (kekuasaan)
Pengertian
agama dalam islam yang pertama ialah Al-Mulk (kekuasaan), di katakan kekuasaan
di sini memliki pengertian yaitu manusia di tuntut untuk bisa mengendalikan
diri agar bisa menguasai hawa nafsu menggunakan kecerdasan emosional dan
spritual yang di berikan Allah SWT kepada setiap manusia.
Sebagaimana
sabda Rosulullah SAW “Orang yang pintar adalah orang yang menguasai hawa
nafsunya dan bekerja untuk hari setelah mati” maksud dari hadits ini ialah
manusia yang bisa menggunakan kecerdasan emosional dan spritualnya untuk
mengendalikan diri dari hawa nafsu dan banyak beramal kebaikan untuk bekal di
akhirat kelak sehingga mendapat balasan surga di sisi Allah SWT.
·
Al-Khudu’ (tunduk)
Pengertian
agama dalam islam yang kedua ialah Al-Khudu’ (tunduk), tunduk disini berarti
dalam agama islam manusia harus tunduk dan patuh dalam aturan/undang-undang
agama islam, sehingga apabila sesorang masuk agama islam mereka harus tunduk
dan patuh dalam syariat-syariat islam sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya:
“Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa/4;65).
·
Al-jaza’
(pembalasan)
Pengertian
agama dalam islam yang ketiga ialah AL-Jaza’ (pembalasan), pembalasan di sini
ialah hari pembalasan (kiamat), seseorang yang sudah beragama islam wajib
mempercayai akan adanya hari pembalasan dan percaya bahwa Allah SWT yang memliki hari pembalasan tersebut sebagai
mana Firman-Nya yang artinya:
“Dengan
nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (2) Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam (3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, (4) Yang menguasai
hari pembalasan” (Al-Fatihah/1:1-4)
·
An-Nadzom
(undang-undang)
Pengertian
agama dalam islam yang ke empat ialah An-Nadzom (undang-undang), dalam agma
wajib adanya undang-undang/aturan yang mengatur umatnya, dalam agama islam di
namakan syariat-syariat islam yang wajib di patuhi seseorang yag memeluk agama
islam sebagaimana firman Allah SWT yang Artinya:
“Maka
mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung
saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung
saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut
Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah
menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas
tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.”
(yusuf/12:76)
2.
Pengertian
Islam
·
As-Salam (selamat)
Islam
adalah agama yang selamat, di sini berarti agama islam itu agama yang
menyelamatkan manusia baik di dunia (dari zaman kegelapan samapai ke zaman
penuh cahaya) maupun di akhirat (masuk surga bukan neraka) tetapi harus
mematuhi syariat-syariat yang terkandung dalam agama islam sebagaimana fiman
Allah SWT yang artinya:
“Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Maidah/5:16)
·
As-silm (damai)
Islam
adalah agama damai yang mencintai kemanusian, ia membawa rahmat dan kedamaian
ke seluruh alam, bahkan dalam keadaan bermusuhan, islam tetap mengajarkan
kejujuran prilaku dan perilaku yang adil, sebgaimana yang terdapat dalam firman
Allah SWT:
“Janganlah
kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu
dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.”
(qs.Muhammad/47:35)
·
Adzillu wal Khudu’
(tunduk dan pasrah)
Allah
menciptakan manusia dan segala isi dunia tidak lain untuk beribadah, dan ibadah
tak lain adalah bukti ketundukan dan kepasrahan secara total seorang hamba
kepada penciptanya sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
“Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa/4;65).
3.
Ciri-ciri
khas Agama Islam
·
Ar-Rabbaniyah
(ketuhanan)
Dinul
islam berarti sederhana yaitu agama islam. Ciri khas dari dinul islam sendiri
adalah Ar-Rabbaniyah. Mengapa disebut rabbaniyah. Karena dinul islam adalah
agama yang datang langsung dari Allah SWT. Dinul islam adalah satu-satunya
agama yang diridhoi Allah SWT. Karena satu-satunya agama yang diakui dan
diridhoi Allah SWT maka jelas akan tujuan dinul islam adalah membuat seluruh
umat manusia di muka bumi ini hanya menyembah kepada Allah SWT saja. Tujuan ini
juga dimuat jelas dalam firman Allah SWT:
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Adz-dzariat/51:56)
·
Al-Insaniah Al-alamiah
(kemanusian dan universal)
Yang
dimaksud dari insaniyah alamiyah disini adalah dinul islam bersifat kemanusiaan
serta universal. Dinul islam diturunkan untuk dianut semua kaum di muka bumi,
tanpa terkecuali. Dinul islam bersifat universal dan bisa diterapkan pada
seluruh kebudayaan di dunia, sebagaiaman firman Allah SWT:
“Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (QS. Al-Anbiya/21:107)
·
As-Syumuliah wa
At-Takamaliah (lengkap dan mencakup)
Syumuliyah
berarti lengkap. Tidak seperti pada agama lain, dalam dinul islam seluruh aspek
kehidupan sudah ditetapkan. Dinul islam adalah agama paling lengkap di muka
bumi ini. Bahkan dalam hal pekerjaan baik kecil maupun besar sudah ditetapkan dan
diterangkan mengenai hukum-hukumnya sebagaimana dalam firman Allah SWT:
“Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami
alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.(QS. Al-An’am/6:38)
·
Al-Basatoh (agama
yang mudah)
Al-Basathah
berarti mudah. Dinul islam menghendaki kemudahan bagi seluruh pengikutnya.
Dinul islam tidak membebani pengikutnya bahkan dalam hal ibadah karena sudah
disesuaikan dengan kemampuan hambanya. Pada dasarnya, tidak ada kesulitan untuk
mengerjakan kewajiban dan ibadah dalam islam sedikitpun sebagaimana firman
Allah SWT:
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. (QS. AL-Baqoroh/2:185)
·
Al-Ngadalah
(keadilan yang mutlak)
Al-Adalah
berarti keadilan mutlak. Yang dimaksud disini adalah dinul islam ajarannya
mengajarkan manusia untuk mencapai persaudaraan yang mutlak. Manusia dilarang
saling menyakiti, mendzalimi, atau melakukan hal buruk yang merugikan
saudaranya. Manusia juga disarankan untuk memaafkan segala perbuatan saudaranya
yang telah menyakiti hati daripada balas dendam. Islam adalah agama yang sangat
cinta damai sebagaimana firman Allah SWT:
“Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.
AL-Maidah/5;8)
·
At-Tawazun
(keseimbangan)
Tawazun
berarti keseimbangan. Seorang muslim haruslah bisa menjaga keseimbangan antara
kepentingan umum dan pribadi. Tidak hanya itu saja, dinul islam juga
mengajarkan bahwa sebaiknya seorang muslim mampu menjaga keseimbangan antara
badan dan jiwa, serta kepentingan dunia dan akhirat. Janganlah seorang muslim
berat pada salah satu bagian saja karena akan merugikan diri sendiri,
sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS.
Al-Qashash/28:77)
·
Al-Jam’u Baina As-Tsubut wa Al-Murunah (perpaduan antara yang
tsubut/tetap dan yang menerima perubahan)
Maksud
tsubut pada pokok-pokok dan tujuannya dan murunah pada cabang, sarana dan
cara-caranya, sehingga dengan sifat murunahnya dan lain-lain dapat menyesuaikan
diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala keadaan
yang baru timbul. Dan dengan sifat terebut tsubut pada pokok-pokok dan tujuannya
tidak dapat larut dan tunduk terhadap persoalan jaman dan perputaran waktu.
BAB
3
KESIMPULAN
1. KESIMPULAN
·
Waktu adalah kesimpulan yag dapat di ambil dari 3
urgensi kehidupan manusia (lahir, mati, angan-anagan). Tergantung bagaimana
seseorang memanfaatkan waktunya sebaik-baiknya selaam hidupnya untuk berbuat
amal kabajikan sehingga akan selamat baik d dunia maupun di akhirat kelak.
·
islam merupakan agama yang bersumber dari Allah SWT,
bukan bersumber dari ideologi-ideologi manusia, dan d sampaikan melalui
Rosulullah SAW dan tertuang dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an
·
islam memiiki arti tunduk/pasrah, berserah diri, dan
damai, ini berarti dalam islam seseorang wajib tunduk kepada Allah SWT dan
aturan-aturan di dalam islam.
·
Art damai di sini melambang bahwa agama islam
merupakan agama yang damai, agama yang dalam ajarannya membawa perdamaian untuk
semua manusia di bumi.
·
Islam adalah agama yang lurus yang di ajrkan kepada
Nabi Ibrahim dan para nabi setelahnya, serta di tutup dengan keberadaa nabi
terakhi Nabi Muhammad SAW.
·
Islam merupakan agam rahmatan lil alamin yang
berarti agama yang di turunkan bukan hanyakepada satu kaum, tetapi di turunkan
untuk semua yang ada di alam semesta ini.
·
Allah menurunkan Islam ini secara sempurna dan menyeluruh sehingga tidak
ada satu persoalan pun yang menyangkut kehidupan manusia yang tidak diatur.
Islam memuat aspek hukum –halal-haram, mubah-makruh, fardhu-sunnah—juga
menyangkut masalah akidah, ibadah, politik, ekonomi, perang, damai,
perundangan, dan semua konsep hidup manusia.Begitulah yang Allah katakan
tentang Al-Qur’an. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas
segala sesuatu. (An-Nahl: 89). Dan sebagai pemerinci terhadap segala
sesuatu. (Al-A’raf: 145)
Referensi makalah:
·
Ustadz Abul Hidayat Saerodji
·
Tafsir jalalayn
·
Quraiys Shihab
·
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/04/02/146/islam-agama-sempurna/#ixzz4RMPMZWYk
0 komentar:
Posting Komentar