• Kota Singkawang merupakan salah satu pecinaan di indonesia karena mayoritas penduduknya china, dan selebihnya Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya.
  • Apa senjata seorang muslim? Jawabannya adalah doa. doa membuat seorang muslim menjadi kuat imannya, menjadi semakin dekat dengan penciptanya, menjadikannya sosok manusia yang tidak sombong atas segala sesuatu yang sudah dimilikinya.Do’a Inilah yang membuat seorang muslim kuat di dunia maupun di akhirat.
  • Seringkali kebaikan seseorang mudah terlupakan oleh kita dan kita hanya mengingat keburukan orang tersebut. Sadarlah wahai saudaraku, janganlah engkau melupakan kebaikan saudaramu hanya karena satu keburukan yang dia lakukan.
  • Sejarah mencatat, tidak ada suatu bangsa di dunia yang dapat tumbuh dan menjadi negara besar dan kuat tanpa fondasi idiologi yang kokoh. “Amerika, China, dan Jepang adalah contoh negara-negara maju di dunia yang memiliki fondasi idiologinya masing-masing yang kokoh.” Ujar puan di hadapan sejumlah calon dubes RI di kementrian Luar Negri, Rabu (11/11/2015)
  • Harapan saya untuk tahun ini ialah menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya dalam segala aspek, semoga kita semua bisa memanfaatkan waktu yang di berikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya, sehingga kita tidak akan menyesal baik di dunia dan d akhirat.

Rabu, 03 Mei 2017

TUGAS PKN 2


  1. Fenomena Banser dalam kehidupan bernegara
    Fenomena banser di negara Indonesia merupakan perwujudan dari sikap naisonalisme dimana banser sempat membubarkan pengajian HTI yang menurutnya jelas untuk mewujudkan sistem khilafah di Indonesia dengan mepolitisikan sistem khilafah itu sendiri sehingga tampak di mata nasionalis seperti banser  bahwa, HTI akan memecah belah negara Indonesia dan merusak keutuhan bernegara yang selama ini telah terjaga dengan di tandai oleh idiologi Pancasila.
    Banser yang berpaham nasionalis ini menganggap bahwa, sangat tidak cocok dengan adanya wacana oleh kelompok masyarakat tertentu membentuk negara berdasarkan syariat Islam. Karena Indonesia yang rakyatnya majemuk dan tidak berdasarkan satu agama atau suku saja. Apalagi negara Saudi Arabia yang menjadi tempat turunnya Islam juga tidak menerapkan prinsip-prinsip negara Islam secara utuh. Oleh karena itu banser yang bersikap nasionali dengan terang-terangan sangat menentang sisem khilafah berdiri di Indonesia karena akan merusak keutuhan negara Indonesia yang telah di jaga selama ini.
     
  2. Kekuasaan Pancasila VS Kekuasaan Islam
    Untuk membahas kekuasaan Pancasila vs kekuasaan Islam perlu kita ketahui lebih dahulu teritori dari dua kekuasaan tersebut, teritori dari kekuasaan Pancasila hanya sebatas negara sedangkan kekuasaan Islam tidak hanya sebatas negara, tetapi kekuasaan islam ialah seluruh alam semseta ini, kerena pada dasarnya Islam di turunkan bukan hanya untuk satu daerah saja tetapi seluruh dunia bahkan seluruh Alam, maka salah bagi sebagian orang yang ingin mendirikan negara Islam atau malah yang lebih parah lagi  mencantumkan nama daerah misalnya HTI yang ingin membuat Negara Islam Indonesia, dengan nama Negara Islam Indonesia tentunya islam yang di maksud hanya untuk warga negara Indonesa bagaimana dengan daerah yang lain? Paham inilah yang nanti akan membuat Islam berada dala perpecahan., bagaimana tidak apabila setiap negara mendirikan negara islam maka sama saja dengan membuat agama sendiri tetapi dalam bentuk negara.
    Kekuasaan Pancasila dan kekuasaan Islam memiliki sumber yang berbeda, di tarik dari di ciptakannya dua kekuasaan ini kita lihat bahwa kekuasaan pancasila di buat oeh idiologi manusia sedangkan kekuasan islam ialah kekuasaan yang di miliki oleh sang maha Pencipta yaitu Allah SWT. Oleh karena itu tentunya kekuasaan Islam lebih berpengaruh dan lebih kuat  dari pada kekuasaan Pancasila karena Allahlah yang menciptakan manusia dan memberikan akal sehingga tidak mungkin kita membandingkan kekuasaan Manusia dengan kekuasaan sang pencipta manusia itu sendiri yaitu Allah SWT.

TUGAS PKN 1


  1. Konsekuensi muslim di NKRI
    Di mata dunia, Indonesia adalah negara yang mayoritas sebagai muslim , tetapi walaupun indonesia adalah negara mayoritas muslim itu tidak membuat Indonesia sebagai negara muslim, tentunya banyak faktor-faktor yang membuat negara Indonesia sbagai negara multikultural, inilah yang membuat Indonesia menganut sistem layaknya negara-negara lain di dunia yang sistem pemerintahannya adalah sistem Demokrasi berPolitik.
    Indonesia adalah negara multikultural yang memiliki wilayah yang cukup besar, dari ujung sabang sampai marauke adalah wilayah Indonesia, banyak suku, bahasa dan agama dalam Negara Indonesia. karena iitu muncullah idiologi Pancasila yang di buat agar berfungsi sebagai pemersatu negara Indonesia.
    Indonesia sebagai  negara yang mempunyai idiologi seperti pancasila, membuat muslim yang hidup di NKRI mau tidak mau harus meyakini hukum yang berlaku di Indonesia bukanlah hukum syariat agama islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, tetapi hukum yang berdasarkan idiologi Pancasila, negara yang masyarakatnya bebas bersuara mengutarakan pendapat serta sistem pemerintahannya yang menggunakan sistem suara terbanyak  ini membuat kesetaraan di antara 5 agama yang berlaku di Indonesia.
    Sebagai muslim yang tinggal di NKRI kita harus tahu untuk menempatkan keyakinan kita antara idiologi Pancasila dan Syariat Islam, untuk menjadi warga negara yang baik kita harus mengikuti idiologi Pancasila  dan untuk menjadi muslim yang ta’at kita harus mengikuti perintah Allah yng tertera di dalam kitab sucinya,oleh karena itu sebagai muslim yang baik kita harus menempatkan hukum syariat islam lebih tinggi dari sekedar idiologi yang di ciptakan manusia bernama Pancasila ini. Selain itu kewajiban kita sebagai muslim yang hidup di negara yang bebas untuk beragama ini adalah mendakwahkan agama islam kepada warga negara yang belum beragama islam, tidak ada larangan untuk berdakwah, maka manfaatkan lah status mayoritas yang kita dapat ini untuk menjadikan Indonesia sekalia lagi sebagai negara yang mayortas warganya beragama islam daan selalu ta’at kepada segala perintah Allah swt dan meninggalkan semua larangan-Nya.
  2. Bagaimana menyikapi kasus Ahok??
    Untuk menyikapi kasus ahok ini kta harus mengikuti peraturan negeri  indonesia dimana sudah ada hukum untuk penista agama. Oleh karena itu kita bisa menuntut Ahk melalui jalur hukum yang ada di Indonesia , Jadi kita tidak perlu melakukan kemungkaran yang besar seperti pengrusakan mobil atau bersikap anarkis pada saat melakukan demonstrasi.
  3. Dasar pemahaman Politik VS Syariat Berjama’ah
     
    Dewasa ini banyak orang mempermasalahkan perbedaan antara politik dan syariat berjama’ah karena walaupun dua hal yang sama-sama mengatur tentang kepemimpinan dan kemasyarakatan, tetapi dua hal antaa politik dan syariat ini tidak bisa di satukan, karen dasarnya saja sudah berbeda, dasar sistem kepemerintahan politik adalah hasil idiologi pemikiran manusia/filosof-filosof yunani sedangkan Syariat berjama’ah adalah wahyu yang di turunkan Allah swt.
    Banyak orang yang berpahaman bahwa politik itu lebih baik dari syariat berjama’ah tetapikenyatannya malah sebaliknya, sistem politik adalah sistem yang argument satu bisa mematahkan argument lain, karena kebebasan bersuara di dalam sistem politik ini, sedangkan sistem syariat berjama’ah  adalah segala keputusan di serahkan kepada Amir/ketua jadi tidak banyak pertentangan/permusuhan di dalamnya, perbedaan ini yang menyebabkan syariat berjama’ah lebih baik daripada sistem politik.
    Secara garis besar perbedaan yang [aling mencolok di antara keduanya ialah peraturan atau hukum yang di berlakukan. Misalnya sistem politik yang membuat peraturan dengan cara memutuskan bersama atau mendiskusikan hukum yang akan berlaku, sedangkan sitem syariat berjama’ah memberlakukan hukum-hukum islam dalam kepemerintahannya, jadi apabila kita lihat maka sistem berpolitii lebih berpotensi menciptakan permusuhan karena banyak suara untuk membuat hukumnya sedangkan sistem ysri’at berjamaah mengunakan hukum islam di mana hukum islam langsung di turunkan Allah Swt melalui nabinya dan dalam bentuk Al-Qur’an dan di lengkapi dengan As-Sunnah sehingga hukum yang berlaku tidak bisa sembarang di ubah, karena hanya Allah SWT yang berhak mengubah hukum Islam.

Minggu, 30 April 2017

SAKIT SEBAGAI PENGHAPUS DOSA





Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan Frimannya untuk membimbing kita ke jalan yang benar dan telah mengutus Nabi Muahammad SAW sebagai penyampai berita kepada kita ummat manusia.


Ketahuilah wahai suadaraku siman seislam, bahwa sakit itu bukan hanya sebatas bahwa salah satu anggota tubuh kita ada yang tidak berfungsi secara normal, tetapi sakit adalah cobaan/ujian dari Allah SWT kepada kita umatnya, bukti bahwa Allah masih sayang kepada kita adalah karena telah meberikan sakit yang mana sakit juga adalah sebagai penghapus dosa.


Penyakit merupakan sebab pengampunan atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukan, baik itu dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuh. Terkadang penyakit itu juga bisa di artikan sebagai sebagai hukuman dari dosa yang pernah di lakukan sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah di sebabkan oleh pebuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagaian besar (dari kesalahan-kesalahamu)”. (QS. Asy-Syuura: 30). Ini juga di jelaskan oleh Rosulullah SAW: “tidaklah menimpa seorang mu’min rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya , melainkan akan di hapuskan engannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)


Sebagaimana yang telah di paparkan di atas, maka ingatlah wahai saudaraku seiman seislam, bahwa cobaan dan penyakit merupakan tanda dan kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya Allah SWt jika mencintai suatu kaum, maka dia akan memberi mereka cobaan” (HR. Tirmidzi). Berdasarkan hadis tersebut di simpulkan bahwa kasih sayang Allah tunjjukkan melalui cobaan dan ujiannya maka bersabarlah wahai saudaraku selal ada hikmah di balik segala ketentuan Allah SWt.