A.
Latar belakang
Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia dituntut untuk selalu
berhubungan dengan orang lain. karena hubungan inilah, maka tingkah laku
seorang sangat rentan untuk dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh itu
dapat berasal dari keluarga, teman, dan masyarakat di lingkungan kita.
Oleh sebab itu tingkah laku atau tindakan manusia tersebut disebut dengan
tindakan sosial.
Mungkin selama ini kita belum mengetahui apakah tindakan-tindakan kita bisa
dijadikan bahan penelitian atau tidak, tapi nyatanya dulu sebelum kita lahir
jauh pada abad pertengahan sudah ada seseorang yang meneliti tentang
tindakan-tindakan manusia dan menyatakan tindakan-tinadakan manusia atau
masyarakat itu menjadi teori tindakan soaial.
B.
Pengertian Tindakan Sosial
Ada beberapa pengertian lain dari tindakan sosial
yang dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya adalah :
·
Max Waber
Pengertian tindakan
sosial menurut max weber adalah sebagai tindakan manusia yang dapat memengaruhi
individu-individu lainnya dalam masyarakat.
·
Emile Durkheim
Pengertian
tindakan sosial menurut Emile Durkheim adalah sebagai perilaku manusia yang
diarahkan oleh norma-norma dan tipe solidaritas kelompok tempat ia hidup.
·
Karl Marx
Pengertian
tindakan sosial menurut Karl Marx adalah sebagai aktivitas manusia yang
berusaha menghasilkan barang, atau mencoba sesuatu yang unik untuk mengejar
tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
tindakan sosial adalah suatu tindakan individu yang mempunyai makna bagi
dirinya sendiri yang diarahkan pada orang lain. Tindakan individu yang
diarahkan pada benda mati, tidak disebut sebagai tindakan sosial, jadi objeknya
haruslah orang dan orang tersebut meberikan respon terhadap tindakan yang kita
lakukan. Jadi tindakan sosial ini mirip seperti kelakuan caper atau cari
perhatian, dimana kita melakukan suatu tindakan dan kemudian mendapat suatu
tanggapan atau respon dari orang lain.
I.
Ciri-ciri
Tindakan Sosial
Tindakan
sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat kita lihat:
·
Tindakan ini bermakna atau memiliki
arti subjektif.
·
Tindakan ini sifatnya nyata yang
miliki sifat membatin dan sifat subjektif.
·
Tindakan yang berpengaruh positif.
·
Tindakan mengarah kepada orang lain
agar ikut serta.
·
Tindakan yang dilakukan adalah
respon/tanggapan terhadap tindakan orang lain.
II.
Jenis-jenis
Tindakan Sosial
Max Weber
adalah salah satu
ahli sosiologi dan
sejarah bangsa Jerman, lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan
meninggal dunia di Munchen, 14 Juni 1920. Weber adalah guru
besar di Freiburg
(1894-1897), Heidelberg (sejak
1897), dan Munchen (1919-1920).
Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti
subjektif tersebut kedalam
empat tipe. Atas dasar
rasionalitas tindakan sosial,
Weber membedakan tindakan
sosial manusia ke
dalam empat tipe,
semakin rasional tindakan sosial itu semakin mudah dipahami:
·
Zweckrationales Handeln (Tindakan
Rasional)
Zweckrationales
Handeln atau tindakan yang bertujuan rasional yaitu tindakan sosial yang
menyandarkan diri pada pertimbangan-pertimbangan manusia yang rasional ketika
menanggapi lingkungan eksternalnya (juga ketika menanggapi orang-orang lain di
luar dirinya dalam rangka usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup).
Contoh:
Seorang siswa yang
sering terlambat dikarenakan tidak memiliki alat transportasi,
akhirnya ia membeli
sepeda motor agar
ia datang kesekolah
lebih awal dan
tidak terlambat, Tindakan
ini telah dipertimbangkan dengan
matang agar ia
mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan lain menilai dan
menentukan tujuan itu dan bisa saja tindakan
itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai tujuan
lain.
·
Wertrational Handeln (Tindakan
Berorientasi Nilai)
Wertrational
Handeln yaitu suatu tindakan sosial yang
menyandarkan diri pada nilai-nilai absolut tertentu. Pertimbangan rasional
mengenai kegunaan ekonomis tidak berlaku. Dalam tipe ini sang aktor memiliki
suatu komitmen untuk menanggulangi tujuan akhir atau nilai-nilai, yang ia
pergunakan tanpa mempertimbangkan ongkos yang harus dibayar karena hal tersebut
merupakan suatu tujuan yang satu-satunya harus di capai.
Contoh :
perilaku beribadah atau seseorang mendahulukan orang yang lebih tua ketika
antri sembako. Artinya, tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih
dahulu karena mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia
miliki.
·
Affectual Action (Tindakan Afektif)
Affectual
Action yaitu suatu tindakan sosial yang timbul karena dorongan atau motivasi yang
sifatnya emosional. Dalam memahami afektual ini, lebih didominasi perasaan atau
emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif
sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari
individu yang di sebut empati, maka empati intuisi simpatik itu diperlukan.
Empati seperti ini tidaklah terlalu sulit, jika kita sendiri lebih tanggap
terhadap reaksi-reaksi emosional, misalnya sifat kepedulian, marah, ambisi,
iri, cemburu, antusias, cinta, kebanggaan, dendam, kesetian, kebaktian dan
sejenisnya.
Contohnya:
hubungan kasih sayang antara dua remaja
yang sedang jatuh cinta atau sedang dimabuk asmara, tindakan ini biasanya
terjadi atas rangsangan dari luar yang
bersifat otomatis sehingga bias berarti
·
Traditional Action (Tindakan Tradisional)
Traditional
Action atau tindakan tradisional yaitu
tindakan non-rasional, yaitu suatu tindakan sosial yang didorong dan
berorientasi kepada tradisi masa lampau. Tradisi di dalam pengertian ini adalah
suatu kebiasaan bertindak yang berkembang di masa lampau.
C.
Kesimpulan
Manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk
melakukannya dan ditujukan untuk mencapai apa yang mereka inginkan/kehendaki.
Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih
tindakan yang kemudian di sebut tindakan sosial.
Marx Weber mengakui bahwa empat jenis tindakan sosial yang
diutarakan adalah merupakan tipe ideal dan jarang bisa ditemukan dalam kenyataan.
Akan tetapi, terlepas dari persoalan itu, apa yang hendak disampaikan Weber
adalah bahwa tindakan sosial apa pun wujudnya hanya dapat dimengerti menurut
arti subjektif dan pola-pola motivasional yang berkaitan dengan itu. Untuk
mengetahui arti subjektif dan motivasi individu yang bertindak, yang diperlukan
adalah kemampuan untuk berempati pada peranan orang lain.oleh karena itu tidak semua
tindakan yang dilakukan merupakan
tindakan sosial. Tindakan
sosial adalah tindakan
yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan
berorientasi pada orang lain.
Contohnya adalah seseorang
yang bernyanyi -nyanyi kecil untuk
menghibur dirinya sendiri bukan
merupakan tindakan sosial.
Namun jika tujuannya
untuk menarik perhatian orang lain, maka itu merupakan tindakan sosial.
REFERENSI
·
Ritzer George, 2001, .Sosiologi
Ilmu Berparadigma Ganda, (Jakarta: PT Rajawali Press).
·
Siahan M Hotman, 1989, Sejarah
dan Teori Sosiologi, (Jakarta: Erlangga).
·
Wirawan I.B.Teori-Teori Sosial
dalam Tiga Paradigma, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup).
0 komentar:
Posting Komentar