Rabu, 04 Oktober 2017

Pengertian Tindakan Sosial



A.    Latar belakang
Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia dituntut untuk selalu berhubungan dengan orang lain. karena hubungan inilah, maka tingkah laku seorang sangat rentan untuk dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh itu dapat berasal dari keluarga, teman, dan masyarakat di lingkungan kita. Oleh sebab itu tingkah laku atau tindakan manusia tersebut disebut dengan tindakan sosial.
Mungkin selama ini kita belum mengetahui apakah tindakan-tindakan kita bisa dijadikan bahan penelitian atau tidak, tapi nyatanya dulu sebelum kita lahir jauh pada abad pertengahan sudah ada seseorang yang meneliti tentang tindakan-tindakan manusia dan menyatakan tindakan-tinadakan manusia atau masyarakat itu menjadi teori tindakan soaial.
B.     Pengertian Tindakan Sosial
Ada  beberapa pengertian lain dari tindakan sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya adalah :
·         Max Waber
Pengertian tindakan sosial menurut max weber adalah sebagai tindakan manusia yang dapat memengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.
·         Emile Durkheim
Pengertian tindakan sosial menurut Emile Durkheim adalah sebagai perilaku manusia yang diarahkan oleh norma-norma dan tipe solidaritas kelompok tempat ia hidup.
·         Karl Marx
Pengertian tindakan sosial menurut Karl Marx adalah sebagai aktivitas manusia yang berusaha menghasilkan barang, atau mencoba sesuatu yang unik untuk mengejar tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa tindakan sosial adalah suatu tindakan individu yang mempunyai makna bagi dirinya sendiri yang diarahkan pada orang lain. Tindakan individu yang diarahkan pada benda mati, tidak disebut sebagai tindakan sosial, jadi objeknya haruslah orang dan orang tersebut meberikan respon terhadap tindakan yang kita lakukan. Jadi tindakan sosial ini mirip seperti kelakuan caper atau cari perhatian, dimana kita melakukan suatu tindakan dan kemudian mendapat suatu tanggapan atau respon dari orang lain.
I.                   Ciri-ciri Tindakan Sosial
Tindakan sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat kita lihat:
·         Tindakan ini bermakna atau memiliki arti subjektif.
·         Tindakan ini sifatnya nyata yang miliki sifat membatin dan sifat subjektif.
·         Tindakan yang berpengaruh positif.
·         Tindakan mengarah kepada orang lain agar ikut serta.
·         Tindakan yang dilakukan adalah respon/tanggapan terhadap tindakan orang lain.
II.                Jenis-jenis Tindakan Sosial
Max  Weber   adalah   salah   satu  ahli  sosiologi  dan  sejarah  bangsa  Jerman, lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan meninggal dunia di Munchen, 14 Juni 1920. Weber adalah  guru  besar  di  Freiburg  (1894-1897),  Heidelberg  (sejak  1897),  dan  Munchen (1919-1920). 
Weber secara khusus mengklasifikasikan  tindakan sosial yang memiliki arti subjektif  tersebut  kedalam  empat  tipe. Atas  dasar  rasionalitas  tindakan sosial, Weber  membedakan  tindakan  sosial  manusia  ke  dalam  empat  tipe,  semakin rasional tindakan sosial itu semakin mudah dipahami:
·         Zweckrationales Handeln (Tindakan Rasional)
Zweckrationales Handeln atau tindakan yang bertujuan rasional yaitu tindakan sosial yang menyandarkan diri pada pertimbangan-pertimbangan manusia yang rasional ketika menanggapi lingkungan eksternalnya (juga ketika menanggapi orang-orang lain di luar dirinya dalam rangka usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup).
Contoh: Seorang  siswa  yang  sering terlambat dikarenakan tidak memiliki alat transportasi, akhirnya  ia  membeli  sepeda  motor  agar  ia  datang  kesekolah  lebih  awal  dan  tidak terlambat, Tindakan  ini  telah  dipertimbangkan  dengan  matang  agar  ia  mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan lain menilai   dan   menentukan   tujuan   itu dan bisa saja  tindakan  itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai   tujuan  lain.
·         Wertrational Handeln (Tindakan Berorientasi Nilai)
Wertrational Handeln  yaitu suatu tindakan sosial yang menyandarkan diri pada nilai-nilai absolut tertentu. Pertimbangan rasional mengenai kegunaan ekonomis tidak berlaku. Dalam tipe ini sang aktor memiliki suatu komitmen untuk menanggulangi tujuan akhir atau nilai-nilai, yang ia pergunakan tanpa mempertimbangkan ongkos yang harus dibayar karena hal tersebut merupakan suatu tujuan yang satu-satunya harus di capai.
Contoh : perilaku beribadah atau seseorang mendahulukan orang yang lebih tua ketika antri sembako. Artinya, tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih dahulu karena mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.
·         Affectual Action (Tindakan Afektif)
Affectual Action yaitu suatu tindakan sosial yang timbul karena dorongan atau motivasi yang sifatnya emosional. Dalam memahami afektual ini, lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu yang di sebut empati, maka empati intuisi simpatik itu diperlukan. Empati seperti ini tidaklah terlalu sulit, jika kita sendiri lebih tanggap terhadap reaksi-reaksi emosional, misalnya sifat kepedulian, marah, ambisi, iri, cemburu, antusias, cinta, kebanggaan, dendam, kesetian, kebaktian dan sejenisnya.
Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua  remaja yang sedang jatuh cinta atau sedang dimabuk asmara, tindakan ini biasanya terjadi atas rangsangan dari  luar yang bersifat otomatis sehingga bias berarti
·         Traditional Action  (Tindakan Tradisional)
Traditional Action  atau tindakan tradisional yaitu tindakan non-rasional, yaitu suatu tindakan sosial yang didorong dan berorientasi kepada tradisi masa lampau. Tradisi di dalam pengertian ini adalah suatu kebiasaan bertindak yang berkembang di masa lampau.
C.    Kesimpulan
Manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukannya dan ditujukan untuk mencapai apa yang mereka inginkan/kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih tindakan yang kemudian di sebut tindakan sosial.
Marx Weber mengakui bahwa empat jenis tindakan sosial yang diutarakan adalah merupakan tipe ideal dan jarang bisa ditemukan dalam kenyataan. Akan tetapi, terlepas dari persoalan itu, apa yang hendak disampaikan Weber adalah bahwa tindakan sosial apa pun wujudnya hanya dapat dimengerti menurut arti subjektif dan pola-pola motivasional yang berkaitan dengan itu. Untuk mengetahui arti subjektif dan motivasi individu yang bertindak, yang diperlukan adalah kemampuan untuk berempati pada peranan orang lain.oleh karena itu tidak  semua  tindakan  yang dilakukan  merupakan  tindakan  sosial.  Tindakan  sosial  adalah  tindakan  yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada orang lain.  Contohnya  adalah  seseorang  yang  bernyanyi -nyanyi  kecil untuk  menghibur dirinya  sendiri  bukan  merupakan  tindakan  sosial.  Namun  jika  tujuannya  untuk menarik perhatian orang lain, maka itu merupakan tindakan sosial.
REFERENSI
·         Ritzer George, 2001, .Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda, (Jakarta: PT Rajawali Press).
·         Siahan M Hotman, 1989, Sejarah dan Teori Sosiologi, (Jakarta: Erlangga).
·         Wirawan I.B.Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup).

0 komentar:

Posting Komentar